Demi Waktu



Breaking News

Rabu, 12 Agustus 2015

Pentingnya Memilih Jenis Switch dalam Membangun LAN


Pentingnya Memilih Jenis Switch dalam Membangun LAN . Pemilihan Jenis Switch dalam membangun jaringan LAN termasuk dalam hal yang terpenting. Karena jika kita salah dalam pemilihan akan fatal akibatnya .


Kekurangan port adalah salah satu contoh kasus yang sering terjadi LAN dan harusnya menjadi perhatian sejak awal ketika kita membangun jaringan komputer.


Untuk mengetahui hal-hal apa sajakah yang mesti dipertimbangkan maka cek faktor-faktor berikut ini yang nantinya bisa memberikan anda panduan dalam membeli atau pengadaan switch.


1. Jumlah port

Di pasaran, switch yang dijual terdiri atas beragam jumlah portnya. Jumlah port switch yang biasa dijual adalah

a. 2 Port

b. 4 port

c. 8 port

d. 16 port

e. 24 port

f. 32 port

g. 48 port


Yang paling sering dijumpai adalah switch dengan jumlah port 4, 8, 16 dan 24 port. Tentukan tingkat perubahan network atau jaringan lokal anda, seberapa cepat penambahan jumlah host komputer pada jaringan, jika pertambahannya cepat maka persiapkan switch dengan jumlah port yang banyak. Switch 4 port biasanya dipakai untuk kebutuhan dalam skala kecil, misalnya untuk kebutuhan LAN di rumah dengan jumlah anggota yang sedikit. Switch 4 port juga biasanya dipakai untuk pengetesan koneksi atau untuk dijadikan sebagai penguat sinyal koneksi jaringan kabel.


Misalnya jika pada jaringan komputer kita terdapat koneksi antar host yang membutuhkan kabel sepanjang seratus meter maka kita bisa menggunakan switch dengan jumlah port yang sedikit untuk dijadikan penguat sinyal pada tengah-tengah kabel 100 meter tersebut. Jadi dengan adalah switch maka koneksi kabel menjadi 50 meter dari host satu kemudian konek ke switch dan 50 meter lagi ke host lainnya.


2. Speed atau kecepatan

Kecepatan atau kemampuan switch dalam meneruskan data juga cukup beragam, saat ini adalah beberapa jenis yang dijual dipasaran.

a. 10 Mbps

b. 10/100 Mbps

c. 10/100/1000 Mbps


Kecepatan switch sangat berpengaruh pada infrastruktur media komunikasi terutama media kabel. Jika memutuskan untuk menggunakan switch yang berkecepatan 100 Mbps maka pastikan media kabel yang dipakai pun memiliki kecepatan yang sama, jangan sampai media kabel yang dipakai kecepatannya lebih rendahh dari switch, jika sampai terjadi hal demikian maka tidak ada gunanya kecepatan dari port switch yang tinggi sebab terjadi penyempitan bandwidth pada kabel atau bottle neck.


3. Managed atau Unmanaged Switch

Pilihan managed atau unmanaged switch bergantung pada kompleks tidaknya jaringan komputer kita. Semakin banyak jumlah host dan ditambah dengan tingkat prioritas lalu lintas data yang tinggi maka switch jenis managed adalah pilihan yang tepat.


Jika koneksi pada LAN tidak terlalu kompleks, artinya aplikasi atau lalu linstas data tidak terlalu beragam dan tidak membutuhkan prioritas dalam proses transfer maka cukuplah menggunakan switch jenis unmanaged. Pilihan managed dan unmanaged juga tergantung pada dana atau budget yang kita punya, biasanya switch managed harganya berlipat-lipat lebih mahal dari switch unmanage.


4. Ketersedian Jenis Port

Biasanya kalau ada dana lebih orang sering asal membeli saja, yang penting switch tersebut bermerk terkenal dan fiturnya canggih. Namun setelah itu ternyata harganya yang mahal menjadi mubazir karena banyak yang tidak terpakai, salah satunya adalah jenis port.


Port pada switch biasanya terdiri atas 2 jenis port yaitu;

a. Ethernet port dengan konektor RJ 45 untuk koneksi kabel UTP.

b. Gigabit port dengan konektor SFP atau Small Form factor Plugable untuk koneksi kabel jenis fiber optic.

c. Power over Ethernet atau PoE. Selain untuk data transfer kabel network juga dipakai untuk mengalirkan daya listrik kepada perangkat tertentu, PoE dipakai untuk mengalirkan daya listrik ke perangkat seperti Wifi dan sebagainya.


5. Dimensi dan daya listrik

Dimensi atau ukuran switch beragam mulai dari yang kecil dan ringan sampai yang besar dan berat. Kondisi rack dan ruang server harus juga dipertimbangkan jika akan melakukan pengadaan switch, pastikan ada ruang yang cukup untuk menaruh switch dengan posisi yang pas dan mudah dijangkau.


Daya listrik switch ada yang hanya menggunakan DC berdaya kecil sampai menggunakan listrik AC yang berdaya listrik besar. Pastikan kebutuhan akan daya listrik menjadi hal yang harus dipertimbangkan juga.


Demikian hal-hal seperti jumlah port, Speed atau kecepatan, Managed atau Unmanaged Switch, Ketersedian Jenis Port, dimensi dan daya listrik, patut dipikirkan jika akan menambah atau melakukan pengadaan baru terhadap perangkat switch.






http://www.infokomputer.ga/2015/08/pertimbangan-dalam-menentukan-switch.html
Read more ...

Senin, 10 Agustus 2015

Cara Sharing Koneksi Modem via WiFi AP

Lama sudah aku tak pos artikel. Pada kesempatan ini kita akan sharing Cara Sharing Koneksi Modem via WiFi AP. 

Pasti sebelumnya kita sudah mengenal Software Connectify yang fungsinya untuk sharing koneksi ke Smartphone / Laptop lain, konfigurasinya sangat mudah. Namun koneksi dengan connectify mempunyai kelemahan dasar yaitu sangat bergantung pada hardware dalam hal ini adalah wifi adapter. Efek dari kelemahan yang paling terasa adalah jangkauannya yang sangat terbatas. 

Untuk mengatasi hal tersebut, bisa kita lakukan dengan cara mengganti peran software connectify dengan sebuah hardware Wifi Access Point atau Wifi access point router.
Mengapa kita menggunakan wifi access point atau wifi router, alasannya adalah 

1. Perangkat wifi router harganya cukup murah dan terjangkau untuk pemakai rumahan atau kantor kecil.
2. Wifi Router memiliki power signal keluaran yang lebih besar dibanding dengan sebuah wifi adapter.
3. Wifi adapter yang digunakan atau diemulasi layaknya sebuah access point tidak cocok untuk beban pemakaian seperti itu, wifi adapter dirancang hanya sebagai wifi klien, pemakaian yang dipaksakan akan membuat kerja perangkat menjadi lebih berat dan memperpendek masa pakai.
4. Wifi router memiliki beberapa fitur yang bisa sangat berguna untuk dimanfaatkan, salah satunya adalah keamanannya yang lebih baik.

Perhatikan gambar dibawah ini, gambar ini memberikan ilustrasi terkait dengan topic pembahasan kita, di mana komputer laptop yang berwarna merah merupakan sumber koneksi ke internet melalui modem, agar komputer lainnya dan smartphone yang terkoneksi ke wifi access point bisa terhubung juga ke internet via koneksi modem yang ada pada laptop merah maka pada laptop merah harus dilakukan sharing internet atau membagi koneksi internet kepada perangkat lain.

Berikut adalah langkah-langkah pengaturan untuk membagi koneksi internet pada komputer atau laptop merah yang menggunakan koneksi modem. Pada laptop merah menggunakan operating system windows 7. 

1. Pastikan koneksi ke internet sudah terbentuk melalui modem tersebut.
2. Klik Start, pilih Control Panel
3. Pilih Network and Intenet
4. Pilih dan klik Network and Sharing Center
5. Pilih dan klik pada bagian sebelah kiri; Change adapter settings

6. Klik kanan pada koneksi via modem ( biasanya tertera nama modemnya )

7. Pilih properties
8. Pilih dan klik pada tab sharing

9. Klik untuk menandai atau centang pada pilihan Allow other network and user to connect through this computers internet connction
10. Klik Ok dan kemudian klik Close
11. Dengan mengklik close berarti proses sharing koneksi internet sudah selesai

Selanjutnya adalah mengatur koneksi untuk yang ke LAN melalui Wifi router Access point.
1. Sambungkan komputer atau laptop merah dengan wifi access point atau wifi router menggunakan kabel straight ke port LAN pada wifi Access point.
2. Cek IP address pada Local area connection :
a. Klik Start, pilih Control Panel
b. Pilih Network and Intenet
c. Pilih dan klik Network and Sharing Center
d. Pilih dan klik pada bagian sebelah kiri; Change adapter settings
e. Klik kanan pada koneksi Local area connection yang berada di sebelah koneksi modem

f. Pilih properties
g. Pilih dan klik Internet Protocol V4

h. Klik Properties
i. Catat IP address yang tertera di situ, biasanya tertera 192.168.137.1 subnetmask 255.255.255.0. Meskipun static namun IP address ini tidak bisa diganti dengan IP address lainnya. Catat saja IP ini untuk nanti disesuaikan dengan setting-an IP address di Wifi router nanti.

j. Klik ok dan close
k. Dengan mengklik close berarti proses pengaturan pada laptop merah sudah selesai.

Selanjutnya adalah melakukan pengaturan pada Wifi router atau Access point. Wifi Router yang digunakan adalah TP-Link MR 3220
1. Login ke Wifi router sebagai admin
2. Pilih Network

3. Pilih LAN, ganti IP pada konfigurasi LAN dengan 192.168.137.2 subnetmask 255.255.255.0, klik save

4. Pilih wireless setting untuk mengatur SSID dan kunci pengaman
5. Pada Wireless Setting masukkan SSID sesuka anda, klik save

6. Pilih wireless security dan pilih WPA/WPA2 – Personal(Recommended), masukkan kata kunci pengaman pilihan anda. Klik save

7. Non aktifkan DHCP, klik pada DHCP pilh disable, klik save



8. Selanjutnya klik pada system tools pilih reboot, klik reboot untuk merestart wifi router.

9. Selesai

Lakukan koneksi pada perangkat klien dengan menggunakan wifi ataupun kabel, pada koneksi wifi biasanya sudah langsung bisa terkoneksi dengan memilih SSID yang sesuai dengan SSID Wifi router dan memasukkan kata kunci yang sesuai.

Selesai,,, gimana mudah bukan.... Oh ya maaf jika ada kata - kata yang salah dalam penulisan, atau tutorial yang rumit . . HEEHEHehehe
Read more ...
Designed By Blogger Templates