VIRTUALISASI
Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk atau versi virtual
dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat
storage/penyimpanan data atau sumber daya jaringan.
Virtualisasi
bisa diimplementasikan kedalam berbagai bentuk, antara lain (Harry Sufehmi,
Pengenalan Virtualisasi, 20090607) :
- Network Virtualization : VLAN, Virtual IP (untclustering), Multilink
- Memory Virtualization : pooling memory dari node-node di cluster
- Grid Computing : banyak komputer = satu
- Application Virtualization : Dosemu, Wine
- Storage Virtualization : RAID, LVM
- Platform Virtualization : virtual computer
Pembahasan
kali ini akan menitikberatkan pada materi platform virtualization alias
virtualisasi komputer dan sistem operasi.
Cloud
Computing adalah sistem komputerisasi berbasis jaringan/internet, dimana suatu
sumber daya, software, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh
komputer lain yang membutuhkan. Mengapa konsep ini bernama komputasi awan atau
cloud computing? Ini karena internet sendiri bisa dianggap sebagai sebuah awan
besar (biasanya dalam skema network, internet dilambangkan sebagai awan) yang
berisi sekumpulan besar komputer yang saling terhubung, jadi cloud computing
bisa diartikan sebagai komputerisasi berbasis sekumpulan komputer yang saling
terhubung.
Cloud
computing bisa dianggap sebagai perluasan dari virtualisasi. Perusahaan bisa
menempatkan aplikasi atau sistem yang digunakan di internet, tidak mengelolanya
secara internal. Contoh cloud computing untuk versi public adalah
layanan-layanan milik Google seperti Google Docs dan Google Spreadsheet. Adanya
kedua layanan tersebut meniadakan kebutuhan suatu aplikasi office untuk
pengolah kata dan aplikasi spreadsheet di internal perusahaan. Contoh cloud
computing untuk keperluan non public adalah Amazon EC2 ( Amazon Elastic Compute
Cloud ). Amazon menyediakan komputer induk, kita bisa mengirim dan menggunakan
sistem virtual dan menggunakannya dalam jangka waktu dan biaya sewa tertentu.
sistem virtual dan menggunakannya dalam jangka waktu dan biaya sewa tertentu.
KEUNTUNGAN
PENGGUNAAN VIRTUALISASI
- Pengurangan Biaya Investasi
Hardware.
Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.
- Kemudahan Backup &
Recovery.
Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya. - Kemudahan Deployment.
Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu sistem. - Mengurangi Panas.
Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik. - Mengurangi Biaya Space.
Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa. - Kemudahan Maintenance &
Pengelolaan.
Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani. - Standarisasi Hardware.
Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik. - Kemudahan Replacement.
Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang lebih powerful
KERUGIAN
PENGGUNAAN VIRTUALISASI
- Satu Pusat Masalah.
Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over/clustering. - Spesifikasi Hardware.
Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya. - Satu Pusat Serangan.
Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada server induk.
KEUNGGULAN CLOUD COMPUTING SISTEMUraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain:(1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,(2) Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,(3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi,(4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,(5) Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
KEKURANGAN CLOUD COMPUTINGMerujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:(1) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,(2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,(3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,(4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,(5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider- Kurang memadainya pelatihan dan audit TI- Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider- Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data- Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar- Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator- Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider- Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.
makasih min
BalasHapussolder uap
Apakah mengaktifkan VT pada BIOS membuat laptop lemot?
BalasHapus